Suchergebnisse

Abstract
The paper describes different types of modal expressions, particularly expressions of ability, in Ladakhi, a Tibetic language spoken in Ladakh, Jammu & Kashmir, India. A special focus lies on the unexpected syntactic behaviour of complex modal verb constructions, where the semantics of both the modal verb and the event verb contribute to the realisation of surface case marking, so that the event verb can no longer be analysed as being a complement of the modal verb. This intertwined syntax appears to be the result of a compositional process. The observable variation in syntactic behaviour across dialects and idiolects further allows for reconstruction of the compositional process.

In vielen Städten ist die Reduzierung des motorisierten Individualverkehrs (MIV) erklärtes Ziel der Verkehrspolitik. Als Erfolgsmaßstab dient häufig der Modal Split, in der Regel ausgedrückt als Anteile der Verkehrsmittel an den zurückgelegten Wegen (relativer Modal Split). Dabei wird oft vor allem die Entwicklung des MIV-Anteils betrachtet. In einigen deutschen Städten ist der MIV-Anteil in den letzten Jahrzehnten gesunken. Die hier präsentierten Daten aus Verkehrserhebungen in Großstädten (vertieft betrachtet Münster und Hannover) zeigen aber, dass der relative Modal Split des Bewohnerverkehrs zu deutlichen Fehleinschätzungen der tatsächlichen Verkehrsentwicklung verleiten kann.

Vorschubachsen von Werkzeugmaschinen werden oft mit mehreren, parallel wirkenden Antrieben ausgestattet. Auch zusätzliche Aktoren für die aktive Schwingungsdämpfung kommen zunehmend zum Einsatz. Im Beitrag wird die modale Regelung für Werkzeugmaschinen vorgestellt. Sie ermöglicht es, die Eigenformen individuell zu regeln und die angeregten Schwingungen mit allen verfügbaren Aktoren gezielt zu bedämpfen. Es werden Ergebnisse zur modalen Regelung am Beispiel einer Gantry-Anordnung vorgestellt.
 
Feed axes of machine tools are often equipped with several parallel acting drives. Additional actuators for active vibration damping are also increasingly used. This article introduces the modal control for machine tools. The modal approach enables the eigenmodes to be controlled independently and the excited vibrations to be damped specifically with all available actuators. The results for the modal control of a gantry arrangement are presented as an example.

AbstractIt used to be thought that rational coherence and metaphysical possibility went hand in hand. Kripke and Putnam put a spanner in the works by proposing examples of propositions which seem to violate this principle. I will propose a nuanced form of modal rationalism consistent with the Kripke/Putnam cases. The rough idea is that rational coherence entails possibility when you grasp the essential nature of what you're conceiving of.

AbstractThe current conception of the plurality of worlds is founded on a set theoretic understanding of possibilia. This paper provides an alternative category theoretic conception and argues that it is at least as serviceable for our understanding of possibilia. In addition to or instead of the notion of possibilia conceived as possible objects or possible individuals, this alternative to set theoretic modal realism requires the notion of possible morphisms, conceived as possible changes, processes or transformations. To support this alternative conception of the plurality of worlds, I provide two examples where a category theoretic account can do work traditionally done by the set theoretic account: one on modal logic and another on paradoxes of size. I argue that the categorial account works at least as well as the set theoretic account, and moreover suggest that it has something to add in each case: it makes apparent avenues of inquiry that were obscured, if not invisible, on the set theoretic account. I conclude with a plea for epistemological humility about our acceptance of either a category-like or set-like realist ontology of modality.

Tulisan ini ingin mengeksplorasi konsepsi modal sosial dalam pembangunan, baik itu sumber, bentuk dan implikasi modal sosial bagi pembangunan. Modal sosial merupakan : (1) sekumpulan sumberdaya aktual dan potensial; (2) entitasnya terdiri-dari atas beberapa aspek dari struktur sosial, dan entitas-entitas tersebut memfasilitasi tindakan individu-individu yang ada dalam struktur tersebut; (3) asosiasi-asosiasi yangbersifathorisontal;(3)kemampuanaktoruntukmenjaminmanfaat;(4)informasi;(5)norma-norma; (6) nilai-nilai; (7) resiprositas; (8) kerjasama; (9)jejaring. Modal sosial sangat dibutuhkan dalam pembangunan, baik itu pembangunan manusia dan sosial, pembangunan ekonomi, dan pembangunan politik. (1) Pembangunan manusia dan sosial diketahui bahwa Modal sosial dapat meningkatkan kesadaran individu tentang banyaknya peluang yang dapat dikembangkan untuk kepentingan masyarakat, misalnya kemampuan untuk menyelesaikan kompleksitas berbagai permasalahan bersama, mendorong perubahan yang cepat di dalam masyarakat, menumbuhkan kesadaran kolektif untuk memperbaiki kualitas hidup dan mencari peluang yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan. (2) Dalam pembangunan ekonomi modal sosial sangat tinggi berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan berbagai sektor ekonomi. Perkembangan ekonomi yang sangat tinggi di Asia Timur yang dijalankan pelaku ekonomi Cina dilakukan melalui koneksi-koneksi kekeluargaan dan kesukuan, pola ini mendorong pembentukan jaringan rasa percaya (networks of trust) yang dibangun melewati batas-batas keluarga, suku, agama, dan negara. (3) Modal Sosial yang tinggimembawa dampak pada tingginya partisipasi masyarakat sipil dalam berbagai bentuknya. Akibat positif yang dihasilkan adalah pemerintah akan memilki akuntabilitas yang lebih kuat Tingginya modal sosial akan mendorong efektifitas pemerintahan, beragam determinan memungkinkan negara berfungsi secara lebih efektif dan memiliki legitimasi.