Open Access BASE2018

INNOVATION IN ISLAMIC EDUCATION

Abstract

The approach to religious education had been shaped by historical, cultural, social, and political reasons, however, both the inherited secular education system and traditional religious education system, as standalone, can never bring development to the society. Hence, the religious education must be combined with secular education and the innovative approaches in education evolve continuously to uphold the pedagogy, learning approaches and facilities even in the current context to sustain, endure to be relevant and culturally resilient with the contemporary scientific and advanced technology. The process of education evolved in many countries, radically changed from traditional madrasah to localized vernacular schools, and then on to European education. The educational curriculum should kindle the learning process by systematic observation, quantitative reasoning and scientific expressions. The learning tools should engage students with the creation through observation, pictorial and descriptive records, exploration, articulation, and communication with fellow students. This paper analysis a combination of both structural and cultural orientations on identified needs leading to facilitations in learning environment, implementing knowledge to practice, and finally evaluated for the fulfillment or gap identification, for furthering the learning or development inputs towards constructive utilization and growth. ; Pendekatan pendidikan agama terbentuk karena dipengaruhi oleh faktor sejarah, budaya, sosial, dan politik. Namun, baik sistem pendidikan sekuler maupun sistem pendidikan agama tradisional, tidak mampu membawa perkembangan yang maju dalam masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan agama harus berevolusi dan mengkombinasikan dengan pendidikan sekuler, dan pendekatan inovatif dalam pembelajaran serta fasilitas yang relevan dengan perkembang teknolongi untuk mendukung pendidikan. Proses pendidikan berkembang di banyak negara berubah secara radikal, dari madrasah tradisional ke sekolah lokal, dan kemudian ke menjadi pendidikan sistem Eropa. Kurikulum pendidikan harus mendorong terciptanya proses belajar dengan pengamatan sistematis, penalaran kuantitatif dan ekspresi ilmiah. Alat pembelajaran harus melibatkan siswa dengan penciptaan melalui observasi, gambar dan catatan deskriptif, eksplorasi, artikulasi, dan komunikasi dengan sesama siswa. Makalah ini menganalisis kombinasi dari kedua orientasi struktural dan budaya pada kebutuhan yang diidentifikasi mengarah ke fasilitasi di lingkungan belajar, menerapkan pengetahuan untuk berlatih, dan akhirnya dievaluasi untuk pemenuhan atau identifikasi gap, demi memajukan pembelajaran atau pengembangan terhadap pemanfaatan dan pertumbuhan yang konstruktif.

Problem melden

Wenn Sie Probleme mit dem Zugriff auf einen gefundenen Titel haben, können Sie sich über dieses Formular gern an uns wenden. Schreiben Sie uns hierüber auch gern, wenn Ihnen Fehler in der Titelanzeige aufgefallen sind.