Open Access BASE2020

Kajian Fenomena Masyarakat Kritis Melalui Metode Dakwah Qoulan Layyinan Nabi Musa A.S (Kajian Tematik Surat Thaha Ayat 43-44)

Abstract

Islam as a religion of da'wah has provided a lot of methods or ways to doing activities of da'wah to the people. One of interesting to discussed is about da'wah of Prophet Moses a.s to the most arrogant king at that time he is Fir'aun. The method did by Prophet Moses a.s is qoulan layyinan method. It is with a soft ways, even though he was facing the most arrogant people in the world. Then, how if the method of da'wah applied by a critical society now where the society more a critical attitude about situation and condition that are being now. This research used the library reseach. Because the sourch used in this research is books especially the previous boos of comentators in the al-Quran cause thematic studies in this research is al-Quran surah Ta ha verses 43-44. Analysis process of data in this research started by examining data that is available, it is some of comentators's books and other supporting books. The process is reading and collecting data. After reading, the next is studied and examined. Then, the next step is making a reduksion of data that is done by way of making abstract and associated by phenomenon that happening at society this time. The results of this research shows that the study about phenomenon in the critical society that happening now must be matched with the da'wah qoulan layyinan method of Prophet Moses a.s. Because this time is the age of social media which continuous to grow. All complaints, criticisms and problems can be delivered everywhere and everytime, can be seen by anyone either by civil society and government, either by young and old. So it is unfortunate if the criticism that deliveried isn't match with the based method of Islam. By knowing the various opinions of comentators of al-Quran about the method of dakwah qoulan layyinan with the soft attitude and words from Prophet Moses a.s in the al-Quran surah Ta ha verses 43-44, so the deliveried criticism by someone will be right on target and enter to heart of anyone who are given criticism. AbstrakIslam sebagai agama dakwah telah memberikan berbagai metode atau cara dalam melakukan kegiatan dakwah kepada ummat manusia. Salah satu yang menarik untuk dibahas tentang metode dakwah Nabi Musa a.s ketika menghadapi seorang Raja yang paling sombong pada waktu itu yaitu Fir'aun. Metode yang dilakukan Nabi Musa a.s adalah metode qoulan layyinan yaitu dengan cara yang lemah lembut, padahal ia tengah menghadapi seseorang yang paling sombong di muka bumi. Maka bagaimana jika metode dakwah itu diterapkan pada saat ini dimana masyarakat semakin kritis terhadap situasi dan kondisi yang terjadi dihadapannya. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan atau library research. Sebab sumber yang digunakan pada penelitian ini adalah buku-buku baik terutama kitab-kitab Tafsir para Ulama Ahli Tafsir karna kajian tematis pada penelitian ini adalah al-Qur'an surat Thaha ayat 43-44. Proses analisis data pada penelitian ini dimulai dengan menela'ah data yang tersedia yaitu, beberapa kitab Tafasir para Ulama Tafsir dan buku-buku pendukung lainnya. Prosesnya adalah membaca, mengumpulkan data. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi serta mengaitkannya dengan fenomena yang terjadi pada masyarakat saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kajian tentang fenomena masyarakat kritis yang terjadi saat ini haruslah sesuai dengan metode dakwah qoulan layyinan Nabi Musa a.s. Sebab saat ini merupakan zaman sosial media yang semakin berkembang. Semua keluhan, kritikan, dan permasalahan bisa disampaikan dimanapun dan kapanpun, dapat dilihat oleh siapapun baik dari kalangan masyarakat sipil maupun pemerintahan, baik muda maupun tua. Sehingga amat disayangkan jika kritik yang disampaikan tidak sesuai dengan metode yang sesuai dengan ajaran Islam. Dengan mengetahui berbagai pendapat para ahli tafsir tentang metode dakwah qaulan layyinan yaitu dengan sikap dan perkataan yang lemah lembut Nabi Musa pada al-Qur'an Surat Thaha ayat 43-44, maka kritik yang disampaikan seseorang akan tepat sasaran dan mengena ke hati orang yang diberikan kritik.

Sprachen

Englisch

Verlag

Universitas Ibn Khaldun Bogor

DOI

10.32832/komunika.v4i2.4992

Problem melden

Wenn Sie Probleme mit dem Zugriff auf einen gefundenen Titel haben, können Sie sich über dieses Formular gern an uns wenden. Schreiben Sie uns hierüber auch gern, wenn Ihnen Fehler in der Titelanzeige aufgefallen sind.