Open Access BASE2017

PENTA POLITIKA INDONESIA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH PERADABAN MASA LALU DAN MASA KINI

Abstract

Founding Father negara Indonesia memberikan contoh bagaimana menghargai sejarah peradaban bangsa sendiri seiring kemajuan ilmu pengetehuan dan teknologi dalam merumuskan landasan kenegaraan dan citacita kemerdekaan. Sejarah kejayaan dan keruntuhan peradaban bangsa digunakan sebagai tata buku masa lalu dalam menyusun rencana pembangunan peradaban bangsa di masa depan agar kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kepribadian yang berbudaya kuat, berdaulat, dan bermartabat. Sebagai salah satu bukti, bahwa peradaban bangsa Indonesia di masa lalu lebih maju dari bangsa Eropa adalah ditemukannya prasasti konsep pemilahan kekuasaan sejak Abad-12, sementara di Eropa digaungkan dalam tulisan John Locke dan Montesquieu mulai akhir Abad 17. Carut-marutnya, perpolitikan di negara Indonesia saat ini, lebih disebabkan oleh pemahaman yang dangkal para elit politik terhadap substansi sejarah peradaban dan budaya masa lalu yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, Preambule UUD 1945, Batang Tubuh UUD 1945, dan ideologi Pancasila. Para elit enggan mengkaji substansi nilai-nilai dan pesan yang terkandung dalam dokumen tersebut. Mereka lebih suka "Membeli Produk Instan" peradaban luar negeri demi kepentingan pribadi dan kelompoknya. Tidak mengherankan jika pragmatisme politik, produk Barat itu lebih berkembang daripada tata berpolitik yang beretika sebagaimana yang dilakukan oleh para leluhur kejayaan Nusantara dan para pendiri bangsa. Prinsip yang harus dipegang kuat adalah ketika belajar dari peradaban bangsa lain bukan berarti menghilangkan eksistensi budaya sendiri.

Problem melden

Wenn Sie Probleme mit dem Zugriff auf einen gefundenen Titel haben, können Sie sich über dieses Formular gern an uns wenden. Schreiben Sie uns hierüber auch gern, wenn Ihnen Fehler in der Titelanzeige aufgefallen sind.