Russia's First Scientific Research Institute for China Studies (On the 400th Anniversary of Russia's Diplomatic Ties with China)
In: Far Eastern affairs: a Russian journal on China, Japan and Asia-Pacific, Band 46, Heft 3, S. 138-162
ISSN: 0206-149X
1762058 Ergebnisse
Sortierung:
In: Far Eastern affairs: a Russian journal on China, Japan and Asia-Pacific, Band 46, Heft 3, S. 138-162
ISSN: 0206-149X
In: Journal of historical sociolinguistics, Band 4, Heft 2, S. 289-293
ISSN: 2199-2908
In: Sirius: Zeitschrift für strategische Analysen, Band 2, Heft 3, S. 288-290
ISSN: 2510-2648
In: American anthropologist: AA, Band 120, Heft 3, S. 616-617
ISSN: 1548-1433
In: Zeitschrift der Savigny-Stiftung für Rechtsgeschichte. Germanistische Abteilung, Band 135, Heft 1, S. 452-452
ISSN: 2304-4861
Abstract. A number of Indonesian children have experienced a dropped out school and the phenomenon seems increasing each year. This problem is in need of a resolve, especially from the local government. Due to various reasons of children dropping out, there is a need for a coaching scheme from institutions or organizations involved in this type of cases. Efforts are needed to improve the quality of life for teenagers with situation, i.e., the Taruna Jaya Social Care Institution for Youth (PSBR). This study uses a descriptive qualitative approach, while data collection, compilation, and report of the findings by a descriptive analysis method. The results of the research show that in an effort to provide skills for the school dropouts, PSBR conducts a skill trainings consisting of five majors, namely automotive, welding, air conditioning, salon and sewing. Skill training is carried out for six months with a portion of the curriculum 70% of practice and 30% theory. To support personality development, a social, mental and spiritual guidance are also provided. The study concludes that the training conducted at PSBR has a positive effects due to its skills training orientation in addition to a spiritual and mental guidance provision. Abstrak. Begitu banyaknya anak Indonesia yang putus sekolah dan setiap tahun semakin meningkat, seyogianya permasalahan ini perlu dicarikan jalan keluarnya, teruma pemerintah setempat. Sebab anak putus sekolah memiliki alasan yang berbeda-beda, sehingga perlu pembinaan dari lembaga atau oranisasi yang memang menggeluti kasus sepert ini. Karena itu dibutuhkan upaya meningkatkan kualitas hidup bagi remaja putus sekolah, salah satunya seperti yang dilakukan oleh Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) "Taruna Jaya". Penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitati deskriptif, dalam mengambil data, menyusun, dan melaporkan temuan penulis menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil dari penelitan yakni dalam upaya memberikan keterampilan bagi anak putus sekolah, PSBR melakukan pelatihan yang terdiri dari lima jurusan ini yaitu otomotif, las, ac, salon dan menjahit. Pelatihan keterampilan dilakukan selama enam bulan dengan porsi kurikulum 70 % untuk praktek dan 30 % untuk teori. Untuk menunjang keperibadian juga diberikan bimbingan sosial, mental dan spiritual serta diberikan bimbingan social, bimbingan mental dan spiritual. Dari hasil penelitian yang menggunakan metode kualitatif ini, peneliti menyimpulkan bahwa pelatihan yang dilakukan di PSBR sangat baik karena melakukan pelatihan keterampilan dengan memberikan juga bimbingan spiritual dan mental.
BASE
Mountain topography makes Pagar Alam City is highly prone to natural disasters such as landslides, floods, tornados, and volcanoes, as well as disasters due to of human negligence such as forest fires, land and houses fires. According to it, the government building development so that the State must be able to support implements selected BPBDs main tasks and functions as the regional disaster management agencies. In planning the building of the State, one of the stages that must be met is the study. This study aims to evaluate the economic feasibility of investment in buildings State based disaster loss assessment using the Post Disaster Need Assessment. The result of investment analysis shows a positive NPV IRR> discount rate, the building of the State BPBDs feasible to continue. Keywords : PDNA, mitigation, the feasibility of government building.
BASE
ABSTRAK Menguatnya institusi lokal termasuk lembaga adat akhir-akhir ini adalah sebuah fenomena yang menarik untuk dicermati, karena lembaga adat mampu berperan dalam pembangunan desa. Penelitian ini ditujukan untuk mencari jawaban atas pertanyaan "peranan apa saja yang dilakukan lembaga adat dalam pembangunan di Desa Sesait?" Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan langkah-langkah pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan Key Informan (informan kunci), dan dokumentasi. Untuk mengukur validitas keabsahan data dilakukan teknik pemeriksaan dengan derajat kepercayaan, ketergantungan, dan kepastian atas obyek penelitian. Analisis data kualitatif menggunakan model analisis yang dikembangkan oleh Miles dan Hubermans (1984) yang meliputi proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma-norma/nilai-nilai adat sudah membumi dan mendarah mendaging di masyarakat Desa Sesait, begitu pula para tetua adat atau para tau lokak empat (tau = manusia/orang, lokak = tua, empat = empat) yaitu Pemusungan/kepala desa, Penghulu (yang menangani masalah agama), Mangku Gumi (menangani pertanian), dan Jintaka (menangani bagian prekonomian). Dengan wibawa dan kharismanya mereka selalu dihormati dan disegani, dan fatwa-fatwanya sampai saat ini tetap dipatuhi dan dilaksanakan. Dengan demikian Lembaga Adat di Desa Sesait tetap berperan dalam pembangunan desa. Lembaga adat mampu memainkan peranannya sebagai mediator bagi masyarakat setempat, sebagai media mayarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa. Lewat lembaga adat ini pula dipupuk rasa persaudaraan yang tinggi. Dengan semangat otonomi daerah hendaknya lembaga adat diformalkan dalam struktur pemerintahan desa, dan hendaknya pemerintah memanfaatkan lembaga adat yang sudah mengakar dalam masyarakat sebagai ujung tombak pembangunan desa. ABSTRACT Reinforcement of lokal institutions, included custom institutes, is an interesting phenomenon to be considered, where custom institutes are expected to survive and have important roles in rural development. This research was conducted to find out "what are the roles of custom institutes in rural develovment of Sesait Village?" This research used qualitative method, while data were collected through observation, documentation, and in-depth interview with key informants. Test of credibility, dependability, and conformability was applied for the study. Qualitative data analysis was performed using Miles and Huberman's (1984) interactive data analysis model comprised of data reduction, presentation, and conclusion. The results of the study indicate that norms/values have internalised within the heart of society of Sesaot Village, and also within hearth of elders, known as Tau Lokak Empat (Tau=human being, lokak= old, empat=four). So this word means four elder people. They are: Pemusungan (Village Head), Penghulu (religious scholars), Mangku Gumi (Agriculture Affair), Jintaka (Economic Affair). With their charisma, they are not only respected, but also their instructions are always obeyed and done. Custom institutes have had important roles in rural development. Custom institutes are able to play their roles as mediator, and participatory instrument in rural development. Custom institutes have promoted community cohesiveness at the Sesait village. This research suggested that the government should (1) formalise custom institutes within rural government
BASE
The Research aims to give information about the model of parenting education nowadays and understand theeffectiveness of learning materialsof pr wedding parenting education based on moslem's view. The research iscategorized as research and development. The research an development is conducted to gain certain and test theeffectiveness of the product. The results of the research show the model of pre-wedding parenting education are someseminars. As for, the model of pre-wedding parenting education which held by the government through the Ministry ofReligion was not running well. Next, the learning material which have been given categorized as effective. Theeffectiveness could be seen from the potential effect such as learn quality, behavior and reader motivation. The quisionerresults show that the reader give positive responses toward the learning material.
BASE
UU Number 22 and 25, 1999 about local government and financial balancing between central and local government, concerning about, the rule of decentralization and autonomy in making local budget for revenues and expenditure. Budgeting process is considered very important and concerned many different parties. Not only top managers but olso lower and middle manager play a vital role in making and evaluating some alternatives plan of the budgetr objectives. Budgeting always been used as the indicator of manager's performance (Kren, 1992). Miah and Mia (1996), stated the empowerment and responsibility given from top to lower management level will biring about more cosequnecies of responsibility from lower manager toward the implementation of the decision that has been made. This research analysis the interaction and decentralization and the influence of participation in budgeting abd decentralization toward the performance of Dinas Pemerintah Kota Banjarbaru. The sample taken for this research is Dinas Pemerintah Kota Banjarbaru .Analysis unit used in this research are the chairman of government officer (kepala bagian), the chairman of division officer (kepala bagian) and the charmain of field officer (kepala bidang). From 56 questionaires that that have been sent, there 47 respondents have fullfillied, buat only 42 questionaires that are accepted and considered reliable to be analyzed in this research.Using simple in this research emprically this research result shows that participation in budgeting and decentralization signicantly influence the partisipation in budgeting and decentralization positive interaction between them. Meanwhile using multiple regression, empirically the research result shows that budgeting and decentralization variables all together signicantly do not influence the performance of the governmental bureaus (Dinas Pemerintah Kota Banjarmasin).
BASE
Pemekaran wilayah merupakan proses pembagian atau pemecahan satu wilayah otonom yang baru demi tercapainya tujuan pembangunan. Pembangunan pun seharusnya didasarkan pada kebutuhan dasar dari masyarakat itu sendiri sehingga efektivitas dan efisiensi kinerja pemerintah dapat tercapai, dengan demikian kesejahteraan masyarakat bukan sekedar wacana melainkan sesuatu yang konkret yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat desa Kampung Baru Koto Kecamatan Inuman. Kecamatan Inuman adalah hasil pemekaran dari Kecamatan Cerenti, yang diresmikan menjadi Kecamatan Defenitif pada tahun 2002 sesuai Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2002 yang terdiri dari 9 desa, diantaranya adalah desa Kampung Koto Kecamatan Inuman. Kondisi sekarang inilah yang terjadi di Koto Inuman, denganluas 18,5 KM² dan banyak penduduknya sekitar 2591 jiwa dengan jumlah KK 687 KK yang terdiridari 3 dusun, yaitu dusun I, dusun II, dan dusun III, dengan 9 RW dan 18 RT. Melihat kenyataan seperti ini sering terjadi perbedaan pendapatan antara desa dengan masyarakat, dimana masyarakat tidak merasakan adanya pembangunan, padahal alokasi dana yang dimiliki desa memang tidak seimbang dengan luas wilayah desa serta jumlah penduduk yang cukup banyak. Menurut masyarakat yang ada didesa Dusun III tersebut, dusun III itu tidak pernah diperhatikan oleh perangkat desa dari segi apapun. Maka dari itu timbullah pemikiran dari masyarakat dusun III untuk memisahkan diri dari desa Koto Inuman. Dan setelah dimekarkannya dusun III tersubut, maka dusun III itu diberi nama Desa Kampung Baru Koto Kecamatan Inuman. Penelitian ini dilakukan didesa Kampung Baru Koto Kecamatan Inuman. Adapun permasalahan yang timbul dalam kajian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan pemekaran menurut Peraturan Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000 telah terlaksana dan tercapai di Desa Kampung Baru Koto Kecamatan Inuman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan survey lapangan dan dokumentasi. Berdasarkan dari hasil pembahasan yang telah diuraikan, tujuan pemekaran desa Kampung Baru Koto Kecamatan Inuman menurut Peraturan Pemerintah Nomor 129 tahun 2000 sejauh ini sudah terlaksana dengan baik karena setiap indicator mengalami peningkatan seperti Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, Percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi, Percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah, Percepatan pengelolaan potensi daerah, Peningkatan keamanan dan ketertiban dan Peningkatan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.
BASE
Accountability of the corporation in the form of corruption in the procurement of goods and services in the field of construction can be realized by using the theory of corporate punishment such as: the theory of vicarious liability, the identification theory, strict liability theory,corporate organ theory , the theory of corporate culture, doctrine of dele- gation theory, the theory of corporate law reactive, the doctrine of aggregation theory. Law enforce- ment officials are free to choose the theory and doctrine based on the case at hand, which is important to always pay attention to the principles of ensnaring geenstrafzonderSchuld (actus non facitreum nisi menssir rea) by referring to legislation corporate already exists. Offenses of corruption and crime that often occurs in the procurement of goods/services that are common construction in accordance with Act No.31 of 1999 such as: a crime against the state financial harm to the law or abuse of power, bribery offense group, group evasion offense in the post, extortion offense in office, deeds offense, offense relating to an interest in the procurement, and gratification
BASE
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah mahasiswa PGSD UPP Tegal FIP UNNES. Pada dasarnya mereka berasal dari berbagai latar belakang yang tidak sama. Perbedaan tersebut harus diakomodasi agar mereka dapat beradaptasi dengan masyarakat sekitar dan lingkungan kampus. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi adaptasi budaya mahasiswa dalam menghadapi perbedaan di Kota Tegal dan hambatan yang dihadapi mereka dalam melaksanakan strategi adaptasi budaya. Kajian ini penting karena masyarakat Tegal sangat majemuk, sehingga mereka memiliki keunikan dalam kehidupannya. Kehidupan yang dimaksud adalah dalam hal sosial, budaya, ekonomi dan politik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sehingga kajian dari aspek tersebut dapat diketahui melalui beberapa teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa melakukan strategi adaptasi budaya pada masyarakat Tegal dengan cara: (1) Memahami cara hidup orang Tegal, baik melalui interaksi langsung maupun tidak langsung, (2) Berusaha menerima perbedaan budaya diantara mereka, (3) Meredam egosentrisme dan primordialisme dalam diri mereka karena faktanya mereka sedang tinggal di Tegal. Hambatan yang dihadapai mahasiswa PGSD UPP Tegal dalam menghadapi perbedaan budaya Kota Tegal adalah: (a) Sulit menerjemahkan bahasa dan dialek yang digunakan masyarakat setempat, (b) Keterbatasan ruang gerak mahasiswa di tingkat Keluraha, misal enggan menikuti organisasi sosial, (c) Kesibukan mahasiswa di kampus, misal kuliah dan mengikuti organisasi kampus yang tidak berhubungan dengan masyarakat.
BASE
The purpose of this research is to know the implementation of the Government of Bengkulu number 07 year 2013 about the retribution of market services (study on the Pasar Minggu Kota Bertingkat). In this research researchers use descriptive qualitative to describe the phenomena that exist and take place today. The focus of this research on implementing the Perda of Bengkulu City number 07 year 2013 concerning the retribution of market service. The research aspect is, object and subject of retribution, tariff of retribution, way of voting, territory of voting, period of retribution and the time of outstanding retribution and administrative sanction. Data analysis technique is data reduction, data display and conclusion. The results of the research of the implementation of the city of Bengkulu on the retribution of market services found in the field that there is still the tariff imposed/paid to the collector does not match the existing facility leasing data on Perda and UPTD data and Dinas Perindag, other than that there are still traders who do not know the breadth of facilities they use. And the procedure of payment and voting are still merchants and collectors who do not use media/card subscriptions. It was concluded that regulation of the city of Bengkulu No. 07 year 2013 about the retribution of market services applied in Pasar Minggu Kota Bengkulu is still not implemented or well implemented according to the regulations that have been made by the local government.
BASE
Kepemimpinan non-muslim di Indonesia masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan agamawan dan pemerintah. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh adanya pemahaman masyarakat terhadap teks-teks keagamaan seperti surat al-Mā'idah/5 ayat 51 yang secara tekstual dipahami sebagai larangan memilih pemimpin non-muslim. Tulisan ini berupaya menganalisis penafsiran Hamka tentang ayat tersebut dengan pendekatan ilmu dakwah, tafsir, dan hermeneutika. Hamka menggunakan pendekatan adabi ijtimā'ī dalam penafsirannya, sehingga kaya dengan konteks sejarah. Metode dakwah yang digunakan Hamka dalam penafsiran adalah metode al-mau'izhah al-Hasanah. Hasil penafsiran Hamka pada surat al-Mā'idah/5 ayat 51 adalah berupa pelarangan menjadikan nonmuslim sebagai pemimpin. Hal tersebut didasarkan kepada lingkaran hermeneutika Hamka karena kedalaman bahasa Arab yang dimilikinya dan pengetahuan bidang sejarah yang luas. Sedangkan hermeneutika dialektis Hamka tidak terlepas dari penulisan Tafsir alAzhar yang dilakukannya di balik jeruji besi akibat tuduhan yang harus diterimanya, karena keadaan politik Indonesia yang tidak stabil, pada saat itu kekuasaan ada di tangan Partai Komunis Indonesia.
BASE