Contemporary indigeneity and religion in India
In: Internationales Asien-Forum: international quarterly for Asian studies, Band 46, Heft 1-2, S. 1-186
ISSN: 0020-9449
575773 Ergebnisse
Sortierung:
In: Internationales Asien-Forum: international quarterly for Asian studies, Band 46, Heft 1-2, S. 1-186
ISSN: 0020-9449
World Affairs Online
In: Sociology of religion, Band 75, Heft 1, S. 165-166
ISSN: 1759-8818
In: Sociology of religion, Band 63, Heft 3, S. 396
ISSN: 1759-8818
In: Sociology of religion, Band 57, Heft 3, S. 329
ISSN: 1759-8818
In: Sociology of religion, Band 55, Heft 3, S. 277
ISSN: 1759-8818
In: Journal of Asian and African studies: JAAS, Band 47, Heft 2, S. 155-167
ISSN: 1745-2538
Population explosion is one of the serious social issues that has direct effect onthe prosperity ofany nation in the world. For maintenance balance between population and resources, various countries, mostly, developed have formulated family planning programs. As Pakistan's population has surpassed 225 million, the country's family planning policy has been unable to substantially boost contraceptive use. This study has tended to focus on service and awareness delivery failures, 'religious, cultural' hurdles, and variable political backing to analyses the hurdles. The first approach is to raise awareness about the health concerns of multiple pregnancies in a shortperiod. Women who are more aware of the reduced health risks associated with spacing children are more likely to begin utilizing contraception. It is critical to target men as well as women while doing awareness-raising initiatives. Keywords: Birth control, Islam, Discourse site, Protest, Religious leaders, Consciousness
BASE
Konstitusi atau Undang-undang Dasar adalah Suatu yang mutlak bagi suatu Negara. Iamerupakan koridor dalam menjalankan roda pemerintahan dan penyelenggaraan Negara, pengayombagi semua Negara, dan semua Acuan bagi undang-undang dan peraturan di bawahnya. SemuaUndang-undang dan peraturan harus mengacu kepada Konstitusi, dan tidak boleh bertentangannya.Embrio Konstitusi Indonesia lahir dan Founding Father Negara Indonesia yang cinta kemerdekaan,bebas dari belenggu penjajahan, bertujuan untuk mewujudkan cita-cita yang luhur sebagaimanatercantum dalam semua pembukaan konstitusi yang pernah atau sedang berlaku di Indonesia. Perludicatat Kostitusi bukanlah suatu yang sacral dan baku. Ia dapat saja mengalami perubahan seiringdengan perubahan politik. Negara Indonesia sudah menerapkan beberapa Konstitusi : UUD 1945,Konstitusi Republik Serikat (UUD RIS), UUD S 1950 (Undang-undang Sementara), kembali keUUD 1945 , berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan UUD 1945, hasil amandemen yangberlaku sekarang. Menarik untuk dianalisis bahwa dari semua Konstitusi yang pernah berlaku diIndonesia, termuat nilai-nilai Hak asasi manusia dan hukum Islam. Namun tidak dapat dipungkiripada setiap Konstitusi, mempunyai plus and minus baik secara kuantitas dan kualitas
BASE
In: Politische Vierteljahresschrift: PVS : German political science quarterly, Band 43, S. 323-345
ISSN: 0032-3470
Oriented at the idea of multiple European identities, the article attempts to explain the conspicuous differences between the more secular types of national identity in Western Europe & the more religiously shaped national identities in postcommunist Eastern Europe. Following a historical-comparative sociological approach, the article assumes that these divergent & varying relations between national identity & religion are the outcome of historical long-term processes of nation-state formation in interaction with different types of religion & secularization patterns. Four main zones of nation-state building (Western Europe, West Central Europe, East Central Europe, & Eastern Europe) & four main types of dominant religion in Europe (Protestantism, Catholicism, Orthodoxy, & Islam) are distinguished &, on this basis, all in all eight core constellations of national identity & religion are identified. Each of these core constellations are illustrated by one typical case: France, GB, Germany, & Italy/Austria as well as Poland, Yugoslavia, Russia, & Turkey. 1 Illustration, 111 References. Adapted from the source document.
Studi ini dilakukan dalam rangka menjawab sejumlah permasalahan yang berkaitan dengan sepak terjang Front Pembela Islam (FPI). Kajian ini difokuskan pada pemahaman kelompok ini tentang Amar Makruf Nahi Mungkar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif (descriptive research), Penelitian deskriptif memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang gejala-gejala sosial tertentu atau aspek kehidupan tertentu pada masyarakat yang diteliti. Amar Ma'ruf Nahi Mungkar adalah istilah yang diperkenalkan dari al Qur'an untuk menjelaskan kewajiban seorang muslim melakukan perbuatan baik dan sekaligus mencegah untuk melakukan perbuatan yang jahat. Front Pembela Islam (FPI) merupakan ormas Islam yang dikenal cukup luas di masyarakat. Hal ini disebabkan oleh tindakan-tindakannya yang mengesankan kekerasan seperti dalam memberantas kemaksiatan atau merasia tempat-tempat hiburan. FPI didirikan sebagai respon terhadap kondisi sosial-politik Indonesia, yang tidak berpihak kepada kepentingan umat Islam. Diterapkannya syariat Islam di Indonesia, baik secara substansial maupun formalistis, merupakan visi yang ingin dicapai FPI. Dari berbagai alternatif cara untuk mewujudkan visi tersebut, maka strategi yang dipilih FPI adalah melalui penegakan amar ma'ruf nahi munkar, yaitu upaya-upaya sistematis untuk mengajak umat Islam agar menjalankan perintah agamanya secara komprehensif, dan mencegah umat Islam agar tidak terjerumus pada kegiatan-kegiatan yang merusak moral dan akidah Islamnya. Tuntutan FPI untuk memberlakukan syariat Islam mendapat tantangan dari berbagai kalangan. Rizieq menga-takan bahwa penentang syariat Islam terbagi dua. Pertama, mereka yang memang fobi terhadap Islam. Dan kedua, mereka yang menolak karena ketidaktahuannya. Dalam rangka menghindari citra negatif terhadap organisasi Front Pembela Islam (FPI) sebagai gerakan atau kelompok radikal perlu memsosialisasikan faham jihad yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam serta melakukan pembacaan terus-menerus terhadap sirah Nabi saw.ABSTRACTThis study aims at ...
BASE
"This chapter introduces students to computable general equilibrium (CGE) models, a class of economic model that describes an economy as a whole and the interactions among its parts. The basic structure of a CGE model and its database are described. We introduce a "standard" CGE model and provide a survey of CGE model applications."
World Affairs Online