Central Asia: aspects of security and stability
In: Helsinki monitor: security and human rights, Band 14, Heft 3, S. 178-188
ISSN: 0925-0972
6471574 Ergebnisse
Sortierung:
In: Helsinki monitor: security and human rights, Band 14, Heft 3, S. 178-188
ISSN: 0925-0972
World Affairs Online
In: Foreign affairs: an American quarterly review, Band 81, Heft 5, S. 212
ISSN: 2327-7793
In: Europe Asia studies, Band 52, Heft 3, S. 586
ISSN: 0966-8136
In: Europe Asia studies, Band 48, Heft 4, S. 674
ISSN: 0966-8136
In: Survival: global politics and strategy, Band 21, Heft 1, S. 30-36
ISSN: 0039-6338
World Affairs Online
In: Eastern European economics: EEE, Band 15, Heft 4, S. 92-99
ISSN: 1557-9298
In: International affairs, Band 41, Heft 1, S. 157-157
ISSN: 1468-2346
In: Journal of global faultlines: JGF, Band 5, Heft 1-2
ISSN: 2054-2089
This is an essay in critical auto-ethnography in the form of a personal memoire of the experiences in the tumultous year 1968 of a 19-year old from a privileged but political background. Spread across London, Accra, Istanbul, Manchester and New York throughout 1968, the text is a dialogue between selected lived experiences of the time juxtaposed with retrospective political commentary trying to explain contexts, continuities and ruptures. The final section can be read as a reflection on what it means to be of the "'68 generation" half a century on.
In: Central Asian survey, Band 16, Heft 2, S. 185-200
ISSN: 0263-4937
World Affairs Online
In: Journal of Vietnamese studies, Band 12, Heft 1, S. 1-9
ISSN: 1559-3738
In: Journal of the Royal African Society, Band XXIII, Heft XCII, S. 324-324
ISSN: 1468-2621
The purpose of this study was to analyze the determinants of investment in Central Java in 2014-2018, classifying each district / city in Central Java based on investment realization, and the factors influencing investment in Central Java. The variables used in this study are Investment, Labor, HDI, Regional Minimum Wage and CPI. The data used in this study are cross section and time series data from 2014-2018 sourced from DPMPTSP and BPS. The method used in this study is Klassen Typology and Multinomial Logistic Regression. The results showed that: (1) Factors affecting investment, namely the labor variable significantly influence investment. (2) In the classification of developed regions fast-growing factors affecting investment are the labor and regional minimum wages, then for the classification of developed regions depressed factors affecting investment namely the labor and the classification of potential areas of fast developing factors affecting investment namely the labor and HDI. (3) The classification accuracy is 47.4% and the model is suitable but the classification has a low value. The government must implement policies that are pro-investment and strengthen the specialization of each region. Future researchers' recommendations are expected to use more complete predictor variables that are not used in this study which might improve classification accuracy. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis determinan investasi di Jawa Tengah tahun 2014-2018, mengelompokkan setiap kabupaten / kota di Jawa Tengah berdasarkan realisasi investasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi investasi di Jawa Tengah. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Investasi, Tenaga Kerja, HDI, Upah Minimum Regional dan IHK. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section dan time series tahun 2014-2018 yang bersumber dari DPMPTSP dan BPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tipologi Klassen dan Regresi Logistik Multinomial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Faktor yang mempengaruhi investasi yaitu variabel tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap investasi. (2) Dalam klasifikasi daerah maju faktor pertumbuhan cepat mempengaruhi investasi adalah tenaga kerja dan upah minimum daerah, kemudian untuk klasifikasi daerah maju faktor tertekan yang mempengaruhi investasi yaitu tenaga kerja dan klasifikasi daerah potensial faktor cepat berkembang mempengaruhi investasi yaitu tenaga kerja dan HDI. (3) Akurasi klasifikasi adalah 47,4% dan model sudah sesuai tetapi klasifikasi memiliki nilai yang rendah. Pemerintah harus melaksanakan kebijakan yang pro investasi dan memperkuat spesialisasi masing-masing daerah. Rekomendasi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel prediktor yang lebih lengkap yang tidak digunakan dalam penelitian ini yang dapat meningkatkan akurasi klasifikasi.
BASE
The article investigates the social relations between Indonesian immigrants and the multicultural Muslim community in London by examining the applicability of the Ummah concept, in the context of the diaspora. The Muslim diaspora, though their similarity of faith, has always contained internal diversity and fragmentation. Likewise, different religious trajectories of Muslim immigrants as illustrated by Indonesians in London have been identified to shape different understandings of unity and diversity of Muslims, which forge different forms of social relation with fellow Muslim immigrants in the city. The traditionalist London Indonesians have trivialized the unity of Muslim in diaspora through daily encounters yet maintained inevitable different ethnic affinities and religious-sectarian affiliations as a wall dividing them altogether. The revivalist Indonesians have construed the diasporic unity of Muslims as an idealized-normative concept that should be realized socially, culturally and politically by suppressing internal ethnic, national and religious-sectarian fragmentations. While the secularist Indonesians have shown an apathetic position to the implausibility of the diasporic unity of Muslims due to its irreconcilable perceived internal diversities and divisions.Artikel ini menelaah pola relasi sosial antara imigran Indonesia dengan masyarakat Muslim multikultural di London dengan menguji kesesuaian konsep kesatuan Ummat Islam dalam konteks diaspora. Meskipun memiliki persamaan iman, diaspora Muslim selalu terbangun dalam perbedaan internal dan perpecahan. Demikian pula dengan arah perkembangan religiusitas imigran Muslim yang beraneka-ragam termasuk yang berasal dari Indonesia yang pada akhirnya membentuk beberapa pola relasi sosial dengan komunitas Muslim lainnya di kota ini. Kelompok Muslim Indonesia tradisional menganggap biasa konsep kesatuan Ummat Islam dalam perjumpaan sehari-hari dengan komunitas Muslim lainnya sehingga tetap menjaga jarak berdasarkan perbedaan etnis dan afiliasi tradisi keagamaannya. Kelompok Muslim Indonesia revivalist memahami kesatuan Ummat sebagai konsep ideal yang perlu direalisasikan dalam kehidupan sosial, budaya dan politik sekaligus mengubur potensi perpecahan karena perbedaan etnis dan tradisi keagamaan. Sebaliknya, kelompok imigran Indonesia sekuler menunjukkan sikap apatis terhadap kesatuan Ummat karena adanya perbedaan dan perpecahan internal Ummat Islam yang tidak mungkin didamaikan.
BASE