SUPERVISION OF THE NAGARI CONSULTATIVE BODY (BAMUS) OF THE VILLAGE HEAD IN THE NAGARI MUARA SAKAI ADMINISTRATION GOVERNMENT ; PENGAWASAN BADAN PERMUSYAWARATAN NAGARI (BAMUS) TERHADAP WALI NAGARI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NAGARI MUARA SAKAI
Nagari Government is the administration of government affairs and the interests of the Nagari people in the system of Government of the Unitary State of the Republic of Indonesia. Wali Nagari as government administrators and BAMUS (Consultative Body) as supervisory institutions. The problem that occurs in Nagari Muara Sakai is that BAMUS supervision of the Wali Nagari Muara Sakai is not carried out thoroughly. There are several activities that are not supervised by BAMUS. This is caused by several factors that become obstacles for BAMUS in conducting supervision. This study was conducted to analyze the supervision carried out by BAMUS Nagari against Wali Nagari in the administration of the Muara Sakai Nagari Government and to find the inhibiting factors of this supervision. This study uses descriptive qualitative research methods, describing events or phenomena according to what is happening in the field. This research was conducted in Nagari Muara Sakai, Pancung Soal District, Pesisir Selatan Regency, West Sumatera. The data and information found in the field are analyzed using direct and indirect supervision theory. The result of this research is that BAMUS Nagari's supervision of the Wali Nagari Muara Sakai is carried out through village consultations, verbal communication, BAMUS goes directly to the field, through coordination, written reports, monitoring, and evaluation. However, the supervision carried out by BAMUS has not gone well. There are several factors that hinder BAMUS's supervision of the Wali Nagari Muara Sakai, namely poor communication between BAMUS and Wali Nagari, asynchronous actions between BAMUS and Wali Nagari in several activities, the lack of BAMUS ideas in carrying out the supervisory function, and the lack of transparency of the Nagari Wali regarding several activities. Nagari. ; Pemerintahan Nagari merupakan penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat Nagari dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wali Nagari sebagai penyelenggara pemerintahan sedangkan BAMUS (Badan Permusyawaratan) sebagai lembaga pengawasan. Permasalahan yang terjadi di Nagari Muara Sakai adalah pengawasan BAMUS terhadap Wali Nagari Muara Sakai belum dilakukan secara menyeluruh. Terdapat beberapa kegiatan yang tidak diawasi oleh BAMUS. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi kendala bagi BAMUS dalam melakukan pengawasan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengawasan yang dilakukan oleh BAMUS Nagari terhadap Wali Nagari dalam penyelenggaraan Pemerintahan Nagari Muara Sakai dan menemukan faktor-faktor penghambat dari pengawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, menggambarkan kejadian atau fenomena sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan. Penelitian ini dilakukan di Nagari Muara Sakai Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Data dan informasi yang ditemukan dilapangan di analisis dengan menggunakan teori pengawasan langsung dan tidak langsung. Hasil dari penelitian ini adalah pengawasan BAMUS Nagari terhadap Wali Nagari Muara Sakai dilakukan melalui musyawarah nagari, komunikasi secara lisan, BAMUS turun langsung kelapangan, melalui rapat koordinasi, laporan tertulis, monitoring, dan evaluasi. Namun, pengawasan yang dilakukan oleh BAMUS tersebut belum berjalan dengan cukup baik. Terdapat beberapa faktor penghambat pengawasan BAMUS terhadap Wali Nagari Muara Sakai, yaitu komunikasi yang kurang baik antara BAMUS dan Wali Nagari, ketidak sinkron-an tindakan antara BAMUS dan Wali Nagari di beberapa kegiatan, kurangnya gagasan BAMUS dalam melaksanakan fungsi pengawasan, serta kurangnya transparansi Wali Nagari mengenai beberapa kegiatan Nagari.