Suchergebnisse
Filter
Format
Medientyp
Sprache
Weitere Sprachen
Jahre
6243125 Ergebnisse
Sortierung:
SISTEM DEMOKRASI DAN KEKHILAFAAN DALAM SYARIAT ISLAM
Materi tentang khilafah merupakan pembahasn yang panas ketika diperbincangkan khususnya di Indonesia. Sebagian menolak dengan sangat keras dan sebagian lain menerima dengan senang hati. Sebab penolakan berbeda-beda; ada yang karena memang beragama dan kepercayaan yang berbeda, ada yang kerena merasa bahwa dengan berdirnya khilafah maka akan ada upeti dan dan pajak yang tinggi selayaknya zaman-zaman kerajaan jahiliyah terdahulu, ada pula yang merasa ketakutan karena hukum syariat Islam yang akan ditegakkan atau tidak sesuai dengan paham demokrasi di Indonesia dan berbagai macam alasan-alasan lain yang terkadang terasa menggelikan saat mendengarkannya. Sedang bagi yang pro terhadap khilafah, maka dengan tenangnya beralasan bahwa memang sudah seharusnya berdiri karena negara Indonesia berpenduduk mayoritas Islam bahkan masuk kategori negara dengan penduduk dan masyarakat Islam terbanyak di seluruh dunia.
BASE
Islam in Bosnien-Herzegowina und die Netzwerke der Jungmuslime (1918-1983)
In: Balkanologische Veröffentlichungen Band 54
Peran Perempuan Bugis Perspektif Hukum Keluarga Islam
Penelitian ini membahas tentang peran perempuan bugis perspektif hukum keluarga Islam, menggunakan penelitian kepustakaan. Identitas perempuan bugis yakni siri', sipakatau, sipakalebbi, sipakainge. Peran perempuan bugis dipetakan menjadi dua yakni pertama peran perempuan bugis sebagai pemimpin. Kedua, peran perempuan bugis sebagai isteri sekaligus ibu. Perspektif hukum keluarga Islam mengatur bahwa peran perempuan bugis baik dalam rumah tangga maupun di ranah publik, ajarannya tetap mengedepankan keadilan, kesetaraan dan demokrasi.
BASE
Classical Islam: a sourcebook of religious literature
Part One:. - Formation and Salvation History. - 1. The Quran. - 2. The Life of Muhammad. - 3. Hadith. - 4. Religious History. - Part Two: Elaboration of the Tradition. - 5. Qu'ranic Interpretation. - 6. Theology and Philosophy. - 7. Law. - 8. Sufism
World Affairs Online
II. Islam and the Formation of Tradition in Indonesia: A Comparative Perspective
In: Itinerario: international journal on the history of European expansion and global interaction, Band 13, Heft 1, S. 17-36
ISSN: 2041-2827
One may not always agree with the term used as the title of the book, but in his already classic study on ancient Southeast Asia, Coedès has shown that despite local differences and regional variations, this region shares similar sense of unity. Hinduisation or, rather, Indianisation in statecraft and religion was the basis of this sense of unity. Not only were Sanskrit and Pali the official languages of the original texts of the religion, Hinduisation also provided commonly shared high cultural symbols. In other words, despite political instability in inter-state relations and trading competition that continued to disturb whatever type of stability had been attained, the world of Southeast Asia, and particularly the historic Indonesian archipelago, shared a number of cultural traits, that were clearly manifested in the conduct of political affairs and religion.
Abdullahi Ahmed An-Naʿim, Islam and the Secular State: Negotiating the Future of Shariʿa (Cambridge, Mass.: Harvard University Press, 2008). Pp. 336. $39.95 cloth
In: International journal of Middle East studies: IJMES, Band 41, Heft 3, S. 479-480
ISSN: 1471-6380
Political Islam in Southeast Asia: Indonesian State Responses to September 11, the Bali Bombings and the War in Iraq: Sowing the Seeds for an Accommodationist Islamic Framework?
In: Cambridge review of international affairs, Band 16, Heft 3, S. 429-446
ISSN: 0955-7571
Problematika Pembaharuan Pemikiran Islam Kontemporer di Indonesia
Diskusi tentang pemikiran Islam di Indonesi selalu saja menjadi rangkaian proses berkesinambungan yang tiada habisnya. Alasannya simple, yaitu guna menjaga dan memelihara universalisme Islam dari penyelewengan yang mungkin terjadi. Dalam perkembangannya rangkain ini, mengalami tarik ulur pemaknaan, ada yang tetap kekeh pada kesatuan antara Islam dan pemikiran keIslaman, namun ada juga yang ingin membaginya kedalam dua entitas yang berbeda. Artikel ini hadir guna menyuguhkan jawaban tegas, atas permasalahan ini, sembari mencoba memaparkan beberapa konseuensi yang mungkin dari perselisihan ide tersebut. Dari pembacaan, tajdīd mengalami tarik ulur pengertian. Ada yang mendefinisikannya sebagai suatu proses mengekstrak nilai-nilai yang sejati melalui pemahaman yang benar, berdasar teks, tanpa mengkultuskan konteks perubahan zaman sebagai causa prima. Di lain pihak, pihak penantang ide tersebut mencoba menempatkan gagasan-gagasan pembaharuan yang berkisar; pentingnya konstektualisasi ijtihād; rasionalitas dalam pembaruan; pro pluralisme sosial dan agama; serta eliminasi agama dari sosio-politik. Konsekuensi logis dari gagasan yang disebut terakhir adalah lahirnya pandangan bahwa Islam perlu diperbaharui, agar lebih bersahabat terhadap konsep-konsep pluralisme agama, relativisme dan dekonstruksi metode pengambilan hukum, bahkan juga haru berani menyatakan bahwa produk pemikiran cendekiawan terdahulu sudah tidak lagi valid, dan perlu reformulasi ulang agar sesuai konteks kekinian.
BASE
Isaak und Ismael: Aufstieg und Fall des Islam - aus biblischer Sicht
Falsafah politik Islam dan kepentingan di Malaysia
Islam in the Middle East: a living tradition
World Affairs Online
Denkmuster zur Eindämmung und zur Legitimation von Gewalt im Christentum und im Islam: ein Literatureinblick
In: Schriftenreihe Gerechtigkeit und Frieden 109
Islam d'Italia: inchiesta su una realtà in crescita
In: Libroteca Paoline 68