Sister city is a concept which refer to a cooperative initiative set upbetween two cities from two different country of origin. Surabaya is one ofwell-known cities in Indonesia which actively engage in such programs,among them are cooperation with Guangzhou, China; Busan, SouthKorea; and Kitayushu, Japan. However, a focus on sister city initiativesbetween Surabaya and Guangzhou seems to be relatively understudied.This research is aimed to uncover the dynamics of Surabaya-Guangzhousister city initiative and how is it impacting Surabaya specifically. Toexplain this, the author put some emphasis on the concept "sister city"and employing Arild Underdal's Regime Effectivity Model. a qualitative descriptiveresearch method is undergone with data gatehered throughliterature studies, as well as direct interview. This research found thatthe initiative has resulted in relatively ineffective outvomes under theindicator of level of collaboration, problem malignancy, and problemsolving. Nevertheless, the sister city between the two cities has given anumber of contributions to the growth of Surabaya.
Pemilu 1955 dianggap oleh banyak pakar satu-satunya pemilu yang paling dekat dengan kriteria demokrasi. Pemilu 1955 adalah wujud dari keinginan masyarakat Indonesia untuk menerapkan kehidupan yang demokratis. Undang–Undang No 7 tahun 1953 merupakan Undang-Undang Pemilu pertama yang disahkan oleh parlemen Indonesia. UU inilah yang menjadi payung hukum Pemilu 1955 yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas dan rahasia. Pada tahun 1955 pelaksanaan pemilu ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu pemilu pertama tanggal 29 september 1955 untuk memilih anggota DPR, dan tanggal 15 desember 1955 untuk memilih anggota konstatituate (dewan pembuat UUD). Pada pemilu kali ini diikuti oleh 28 partai politik.Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum ini. Di Surabaya terdapat 616 tempat pemungutan suara yang tersebar di berbagai wilayah di Surabaya. Surabaya menjadi acuan hasil pemenangan pemilu karena terdapat basis-basis massa yang banyak dari berbagai partai politik mulai dari yang berideologi agama, komunis dan nasionalis. Dari uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penulisan adalah (1) Apa latar belakang terbentuknya PNI cabang Surabaya? (2) Bagaimana strategi PNI cabang Surabaya dalam pemilu 1955? (3) Bagaimana hasil yang dicapai PNI cabang Surabaya pada pemenangan Pemilu 1955?Penelitian ini berpedoman pada metodologi penelitian sejarah yang terdiri dari empat langkah, yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Heuristik yang digunakan yaitu sumber primer dan sekunder. Sumber-sumber tersebut didapat penulis dari melalui penelusuran di perpustakaan unesa dan perpustakaan daerah. Tahap kedua adalah melakukan kritik intern untuk mengkaji kevalidan suatu sumber yang digunakan.Interpretasi ditetapkan dari sumber yang lebih bermakna antara fakta satu sama lain untuk mengetahui sejarah dari yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Historiografi untuk menyajikan hasil dari laporan penelitian dengan teknik penulisan sejarah yang baik dan benar.Pelaksanaan pemilu 1955 dilakukan secara serempak di wilayah Kota Surabaya tanggal 29 September 1955 untuk pemilihan DPR, dan tanggal 15 Desember 1955 untuk pemilihan konstituante. Hasil Pemilu 1955 di Kota Surabaya ada 4 besar partai pemenang adalah PKI, NU, PNI dan Masyumi.PNI mendapatkan suara terbanyak ketiga pada pemilihan untuk DPR dan Konstatituate, PNI Surabaya hanya mendapatkan suara di bawah PKI dan NU. Hal ini disebabkan oleh banyaknya masyarakat Surabaya yang berbasis agama dan para pekerja buruh yang lebih memihak PKI dan daerah-daerah yang bernuansa Agama di Surabaya yang lebih memilih NU dan Masyumi ketimbang PNI Kata Kunci: Pemilu 1955, Surabaya, PNI cabang Surabaya
Elektronic Government merupakan bentuk dari implementasi penggunaan sistem informasi untuk pelayanan publik. Pengembangan e-Government merupakan upaya pemerintah dalam pengembangan peneyelenggaraan yang berbasis elektronic untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik secara efektif dan efisien. Kota Surabaya merupakan salah satu kota di Indonesia yang menerapakan elektronic government dalam menjalankan roda pemerintahan. Pemerintah Kota Surabaya meluncurkan layanan terpadu bernama Surabaya Single Window yang dapat diakses melalui http://www.ssw.surabaya.go.id. Program ini merupakan salah satu layanan perizinan pemerintah kota surabaya yang terintegritas secara online. Selain itu, Surabaya Single Window merupakan layanan untuk memberikan kemudahan bagi warga Kota Surabaya maupun warga asing yang ingin berinvestasi di Kota Surabaya. Program Surabaya Single Window awalnya muncul karena banyaknya angka pengajuan izin mendirikan bangunan selain itu program ini juga memperkecil peluang tatap muka antara pemohon dan pelaksan tugas di pemerintahan dengan itu maka tidak ada peluang nepotisme karena semua dilakukan secara online dan jelas kapan selesai. Layanan Surabaya Single Window ini sekaligus untuk memperpendek waktu dan pengecekan data. Melalui program ini seluruh izin dapat diproses secara bersamaan.
The study discusses the strategies used by ludruk groups as the survival strategies of Ludruk as a traditional form of art in Surabaya during the New Order. In Surabaya, there are at least three popular Ludruk groups: the groups of Ludruk RRI Surabaya, Cak Kartolo, and Irama Budaya. The success of Ludruk RRI Surabaya can be seen from their continuity and their success at socializing the government programs; the success of Kartolo is marked by 95 tapes which are well received; while the success of Irama Budaya is proven with the great number of audience (around 500) in 1998-2003. The analysis method applied is Pierre Bourdieu's genetic structuralism method. Based on the study, it is found that the strategies used by the ludruk groups in Surabaya are playing the role as the government's art media, optimalizing dagelan (comedy), and giving space for the minority while maintaining convension. Keywords: Ludruk RRI Surabaya, Kartolo, Irama Budaya, Strategy
Research conducted by the author entitled "Surabaya City Branding Strategy" Surabaya Sparkling "In Increasing Tourist Visits". The purpose of this study is to find out how the Surabaya city branding strategy in increasing tourist visits. This is needed because the city of Surabaya has a lot of potential in the tourism sector such as parks in the city center, culinary tours, historic sites. The authors use Anholt's theory of general strategies in marketing or urban development and Kotler's hexagon city branding to find out how Surabaya's city branding strategy is in increasing tourist arrivals. The type of research used is the literature review where the research is in the library and study the literature which is the primary data source. The research approach uses descriptive qualitative analysis. The results of this study the Surabaya city government in increasing tourists, using the marketing strategy or promotion of city branding "Sparkling Surabaya" through the website, Instagram account, SSCT Bus, and holding events or activities one of them Car Free Day. This study concludes that the city branding strategy used is a marketing or promotion and event strategy, in increasing tourist visits.
The writing of this article aims to discuss the problems (1) Why does tuberculosis appear in Surabaya? (2) What is the process of spreading tuberculosis in Surabaya? (3) What is the effort to eradicate tuberculosis in Surabaya ?. The method used in this study is the historical method which includes collecting sources, criticizing sources, interpreting, and writing history (historiography). The results of writing this article explain the emergence of tuberculosis in Surabaya caused by the poor ecology of the city. Poor ecology can be caused by human behavior in maintaining an environmental quality in Surabaya. Tuberculosis is a disease that spreads in Surabaya due to environmental factors such as irregular and dirty urban planning. In addition, social factors such as the daily behavior of people in Surabaya are also a cause of the spread of tuberculosis. Some efforts have been made by the government to eradicate tuberculosis, such as cleaning up slums and even fixing sanitation problems in the Surabaya area, and establishing a foundation called Stichting Centraal Vereniging tot Bestrijding der Tuberculose or commonly referred to as S.C.V.T. The foundation is aimed at patients with tuberculosis.
Tepat satu dekade setelah Howard Dick menerbitkan bukunya yang berjudul "Surabaya, City of Work: A Socio-economic Histroy, 1900-2000" (2003), akhirnya sebuah buku tentang masyarakat dan kota Surabaya terbit kembali di penghujung tahun 2013. Buku yang berjudul "Surabaya, 1945-2010: Neighbourhood, State, and Economy in Indonesia's City of Struggle" ini ditulis oleh Robbie Peters, seorang antropolog dan dosen di University of Sydney yang sekaligus dapat dikatakan sebagai Indonesianis generasi baru. Pilihannya memilih Surabaya sebagai fokus kajian patut diapresiasi. Sepanjang pengetahuan saya, tidak banyak ilmuan asing yang menaruh perhatian pada Kota Surabaya terutama untuk kajian yang sifatnya komprehensif. Sebelum Robbie Peters, beberapa nama dapat disebut seperti James Peacok (1968), William Frederick (1978; 1986), dan Howard Dick (2003).
Abstrak Dinas Pendidikan Kota Surabaya menciptakan inovasi guna mendukung kinerja para pendidik. Inovasi yang adalah Sistem Aplikasi Guru Surabaya (SIAGUS) yang bertujuan memudahkan para pendidik dalam pengurusan kenaikan pangkat dengan sistem online. Sistem Aplikasi Guru Surabaya (SIAGUS) secara resmi diluncurkan pada tanggal 17 Mei 2017, merupakan inovasi pelayanan kenaikan pangkat pertama yang difokuskan pada tenaga pendidik atau guru dan satu-satunya di Kota Surabaya bahkan merupakan penggagas inovasi pertama layanan kenaikan pangkat di sektor Pendidikan di Indonesia. Implementor dalam layanan Sistem Aplikasi Guru Surabaya (SIAGUS) adalah Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Implementasi Sistem Kenaikan Pangkat Online melalui Aplikasi SIAGUS Di Dinas pendidikan Kota Surabaya. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan fokus penelitiannya menggunakan teori Implementasi untuk Electronic Government menurut Shams Rahman, Nahid Rashid, Aswini Yadlapalli, dan Li Yiqun (2014), yang meliputi Faktor Institusional, Faktor Terkait Sumber Daya, Faktor Terkait Akses, Faktor Hukum/Peraturan dengan teknik Purposive Sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan melalui wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan Implementasi Sistem Kenaikan pangkat Online melalui aplikasi SIAGUS di Dinas Pendidikan Kota Surabaya sudah cukup baik yang dipengaruhi oleh Komitmen dan Tingkat Stabilitas dari Politik tertinggi dalam meningkatkan pelayanan publik, dukungan penuh dari pemimpin instansi. Terkait Sumber Daya, operator dipilih dari internal Dinas Pendidikan Kota dan tidak menjalin kerjasama dengan pihak eksternal, tetapi perlu dibentuk PIC atau Penanggung Jawab ditiap sekolah. Dinas Pendidikan Kota Surabaya memberikan pelayanan selama 24 jam terhadap guru dan tenaga kependidikan yang dilakukan didunia maya. Akan tetapi masih banyak Guru yang belum maksimal memanfaatkan aplikasi SIAGUS. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kekurangan seperti masih terdapat tenaga pendidik yang belum maksimal menggunakan aplikasi SIAGUS. Serta mencantumkan cara penggunaan setiap fitur di dalam aplikasi dan mengembangkan sekaligus memperketat sistem keamanan aplikasi. Kata Kunci: Implementasi, Layanan, SIAGUSAbstractSurabaya City Education Agency creates innovations to support the performance of educators. Innovation which is the Surabaya Teacher Application System (SIAGUS) which aims to facilitate educators in the promotion of promotion with an online system. The Surabaya Teacher Application System (SIAGUS) was officially launched on May 17, 2017, is the first promotion service innovation that is focused on educators or teachers and the only one in the city of Surabaya is even the initiator of the first innovation of promotion services in the Education sector in Indonesia. The implementer of the Surabaya Teacher Application System (SIAGUS) service is the Surabaya City Education Agency. This study aims to describe and analyze the Implementation of the Online Promotion System through the SIAGUS Application at the Surabaya City Education Office. This type of research used in this research is descriptive research with a qualitative approach. While the focus of his research uses Implementation theory for Electonic Government according to Shams Rahman, Nahid Rashid, Aswini Yadlapalli, and Li Yiqun (2014), which includes Institutional Factors, Resource Related Factors, Access Related Factors, Legal / Regulatory Factors with Purposive Techniques. Sampling. Data analysis techniques in this study used data analysis consisting of data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions through interviews and documentation studies. The results of the study showed that the implementation of the Online Promotion System through the SIAGUS application in the Surabaya City Education Office was quite good which was influenced by the Commitment and Stability Level of the Highest Politics in improving public services, full support from the agency leaders. Regarding Resources, operators are selected from the internal City Education Office and do not collaborate with external parties, but a PIC or Person in Charge needs to be formed in each school. Surabaya City Education Agency provides 24-hour services for teachers and education staff conducted in cyberspace. However, there are still many teachers who have not utilized the SIAGUS application optimally. However, in its implementation there are still some shortcomings such as there are still educators who have not used the SIAGUS application optimally. As well as stating how to use each feature in the application and develop while tightening the application security system. Keywords: Implementation, Service, SIAGUS
Abstract: This paper discusses how government policies in counteracting hoax news in the community through social media. Sometime lately more rampant news about the spread of fake news or hoaxes through online social media such as Twitter, Facebook, Instagram and YouTube. The formulation of the problem here is how the Surabaya government policy to overcome or handle the existence of false news or hoaxes in the Surabaya community. The research method for this type of research is qualitative. The data used are qualitative data, expressed in words or sentences. This false information or hoax was made deliberately because it was to influence the public because of the increasingly widespread stimulant factors such as social and political issues. Social media is now widely used to negative things like one of the accounts that spread hoax information just to increase the popularity of the account or want to be viral by spreading hoax news. Social media makes it easier for us to interact with many people and easier to convey information. But this social media makes a lot of people addicted and many social groups appear that deviate from the norms that exist in the Surabaya city government trying continuously to deal with fake news or hoaxes that are widely spread among the citizens of Surabaya.Keywords: Government Policy, Hoax News, Society
Kota Surabaya merupakan salah satu kota di Indonesia yang telah menerapkan electronic government di dalam menjalankan urusan pemerintahanya. Untuk meningkatkan layanan publik di Surabaya maka berdasarkan Peraturan Walikota Surabaya nomor 28 tahun 2013 Pada bulan Maret Tahun 2013, Kota Surabaya mulai meluncurkan layanan terpadu bernama Surabaya Single Window (SSW). Layanan ini akan memudahkan warga kota maupun warga asing yang ingin berinvestasi di Surabaya. SSW adalah salah satu layanan pengurusan perizinan pemerintah kota Surabaya yang terintegrasi secara online. Tetapi kendala terbesar masuknya sistem baru ini adalah datang dari masyarakat sendiri. Maka perlunya suatu adopsi e-Government dari masyarakat. SSW saat ini akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlunya dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi adopsi e-Government oleh masyarakat terhadap Surabaya Single Windows agar masyarakat mau mempelajari, menerima dan menerapkan sistem baru ini. Analisis penerapan SSW di Surabaya dilakukan menggunakan model Government Adoption Model (GAM) dan untuk penghitungan analisis akan menggunakan Structural Equation Model (SEM) Hasil dari tugas akhir ini adalah berupa analisis penerapan Surabaya Single Window, serta analisisis faktor-faktor kritis yang mempengaruhi masyarakat Surabaya dalam mengadopsi SSW, serta rekomendasi kepada Penerintah Kota Surabaya agar dapat mengembangkan SSW sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
SelaOla ini~ stLldi-studi tata ruang kota kebany~kan didekati dari slJdut pandar)g 505iologi ataupun arsitektur. Tidak banyak studi tata ruang dilihat dari sudut pandang studi kebijakan ataupun ilmu politik. Padat-h~ 1 ~ banyak persoalan tata ruang atau kebijakan peruntukan kawasan yang dapat dijelaskan sec:ara. memu3skan dari SLldut pandang studi kebijakan ataupun ilmu politik. Pertanyaan pokok yang biasarlya diajukan oleh ilmuwan politik dalam mElihat tata ruang adalah~ siapa yang membuat dan siapa ~ang diuntungkan dari kebijakan tata ruang seCara eJnpir-ik; cli::.n apclkah proses penyusunan tata ruang kota --atau penentuarl fLIngs! tEIi-)ah c:li perkotaan--Jnelibatkan sebanyak mungkir1 kalangan masyarakat? (Surbakti, 1994).
Surabaya is the city with the most populous population in East Java. With such a large number, population problems are unavoidable. The increasing number of the elderly is a subject that the government is currently paying special attention to. To ensure the wellbeing of the elderly, the government, together with the Social Service, took steps through the establishment of a feeding program for the destitute and abandoned elderly. This study aims to determine the implementation of the feeding program for the destitute and abandoned elderly in Rungkut Kidul. The type of research used is qualitative research. The results showed that the implementation of the elderly feeding program was in accordance with government regulations and was given to elderly beneficiaries. This study concludes that the implementation of the program is running well but not yet optimal.