RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE LEVEL AND COMPLIANCE OF PRODUCTIVE AGE COMMUNITIES IN UTILIZING INTEGRATED COACHING POST OF NON-COMMUNICABLE DISEASES (POSBINDU PTM): HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN MASYARAKAT USIA PRODUKTIF DALAM PEMANFAATAN POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR ...
is a form of community participation in the early detection, monitoring and early follow-up of PTM risk factors independently and continuously. One of the factors influencing the low level of Posbindu PTM visits is the community's knowledge about the use of Posbindu PTM. If the public's knowledge is less about Posbindu PTM, it will result in an increase in mortality due to PTM. To analyze the relationship between the level of knowledge and the compliance of the productive age community in the use of Posbindu PTM. This study used a descriptive correlational method with a cross sectional approach conducted on 93 samples using a sampling technique that is non probability sampling with a purposive sampling technique. Results: Most of the productive age community in Busung Yeh Kauh had less knowledge level with less compliance level, as many as 50 people (53.8%). The Spearman Rank statistical test results obtained p = 0,000 (<0.05) with a correlation coefficient of 0.855 which means that there is a very strong relationship between the level of knowledge with the compliance of the productive age community in the use of Posbindu PTM. Public knowledge about Posbindu PTM influences compliance with the use of Posbindu PTM. Efforts should be made to increase public education about the importance of utilizing Posbindu non-communicable diseases to reduce mortality due to non-communicable diseases. ; Posbindu PTM adalah wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambung. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya kunjungan Posbindu PTM adalah pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan Posbindu PTM. Pengetahuan tersebut nantinya akan membentuk sikap seseorang baik kearah yang negatif maupun positif, apabila pengetahuan masyarakat kurang mengenai Posbindu PTM maka akan mengakibatkan meningkatnya angka kematian akibat PTM. Untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan masyarakat usia produktif dalam pemanfaatan Posbindu penyakit tidak menular. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan terhadap 93 sampel yang menggunakan teknik sampling yaitu non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Sebagian besar masyarakat usia produktif di Banjar Busung Yeh Kauh memiliki tingkat pengetahuan kurang dengan tingkat kepatuhan kurang yaitu sebanyak 50 orang (53,8%). Hasil uji statistik Rank Spearman didapatkan hasil p=0,000 (<0,05) dengan nilai koefisien korelasi 0,855 yang berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan masyarakat usia produktif dalam pemanfaatan Posbindu penyakit tidak menular. Pengetahuan masyarakat tentang Posbindu PTM mempengaruhi kepatuhan dalam pemanfaatan Posbindu PTM, upaya yang harus dilakukan sebaiknya meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan pelayanan Posbindu penyakit tidak menular untuk mengurangi angka kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular