Media Sosial dengan Sikap Pemilih Pemula
Diusia muda dan terbatasnya wawasan politik, menyebabkan pemilih pemula mudah terikut arus dan mudah mengubah pilihannya. Terlebih lagi, pada saat ini penggunaan media sosial akan membuat pemilih pemula terhasut akan ujaran kebencian, hoaks, dan meme yang dapat memicu konflik dalam Pilkada. Tujuan penelitian ini ialah mengganalisis hubungan antara media sosial dengan sikap pemilih pemula. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, adapun pendekatan yang digunakan adalah korelasi dan komparasi. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester I Program studi Admintrasi Negara yang berjumlah 74 orang mahasiswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu Library research dan Field Work research. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis pearson r correlation pada tabel 4.12 didapatkan hasil tidak terdapat hubungan antara media sosial dengan sikap pemilih pemula, dengan nilai korelasi sebesar 0.114 dan nilai Sig sebesar 0.335 (P < 0.05), yang menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang kuat media sosial dengan sikap pemilih pemula. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang kuat media sosial dengan sikap pemilih pemula pada pemilihan gubernur Kalimantan Timur.