Politik dan Ekonomi di Dua Kota: Baubau dan Kendari pada tahun 1950an - 1960an
Artikel ini menjelaskan implikasi kekacauan politik-ekonomi pada perkembangan dua kota, yakni Baubau dan Kendari tahun 1950-an sampai 1960-an. Periode 1950an bagi Indonesia pada umumnya dan Sulawesi Tenggara pada khususnya secara politik dan ekonomi tidak stabil. Hal itu terjadi karena negara masih dalam taraf mencari keseimbangan dan konsolidasi politik dan ekonomi yang belum mencapai titik kesimbangan. Akibatnya, kekacauan politik terjadi di daerah-daerah tertentu karena perbedaan pandangan, termasuk di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Salah satu gangguan politik yang berpengaruh pada perkembangan kota adalah pemberontakan DI/TII yang terjadi pada tahun 1950-an. Salah satu dampak dari kekacauan politik di dua kota, Buton dan Kendari, adalah mengalirnya penduduk pedesaan ke perkotaan. Operasi militer untuk menghilangkan gangguan keamanan di Kota Baubau dan Kendari mendukung peningkatan infrastruktur untuk akses ke kota, dan memperluas morfologis kota. Penulis memeriksa, membaca, dan memeriksa dokumen dan arsip secara cermat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Fakta di arsip menunjukkan bahwa guncangan politik dan ekonomi memiliki efek yang baik pada satu hal dan tidak baik pada hal lain. Peristiwa kekacauan politik di Sulawesi Tenggara memberikan pelajaran dan pengetahuan penting tentang sisi lain dari kekacauan politik dan ekonomi.