Strategi Bertutur Mengkritik dan Menolak Oleh Politikus dalam Gelar Wicara Wacana Politik di Televisi dan Pemanfaatanya dalam Pembelajaran
Strategi berututur politikus dalam menyampaikan kritik dan penolakan sering menjadi permasalahan di kalangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi bertutur mengkritik dan menolak oleh politikus dalam gelar wicara wacana politik di televisi dan pemanfaatanya dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah tuturan atau kalimat-kalimat yang disampaikan oleh Rocky Gerung, Refly Harun, Fahri Hamah, dan Fadli Zon. Sumber data dalam penelitian ini adalah acara televisi yaitu "Indonesia lawyers Club" yang sudah dipublikasikan di platform youtube kemudian ditranskipkan. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, panyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi berututur dalam tindak tutur mengkritik dan menolak yang paling sering digunakan adalah strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi dengan konteks penutur sama kedudukanya dengan mitra tutur. Sedangkan strategi berututr yang paling sedikit frekuensi penggunaannya adalah strategi bertutur samar-samar dengan konteks penutur juga sama kedudukannya dengan mitra tutur. Topik yang dibahas adalah topik yang sensitif dengan mengangkat isu-isu politik yang populer di tengah masyarakat. Pemanfaatan strategi bertutur yang digunakan oleh politikus adalah dengan membuat bahan ajar yang sesuai dengan kompetensi dasar pada aspek berbicara. Kompetensi dasar yang berkaitan langsung dengan strategi bertutur adalah wawancara, berpidato, presentasi, memberikan kritikan, ceramah dan kegiatan berbicara lainnya.