Income tax is is collected by the government treasurer, including the treasurer of the central government, regional government, government agencies or institutions, and other state institutions, namely with regard to payment for the delivery of goods, including the understanding that the treasurer is is obliged as the cash holder and other officers carry out the same function. This study aims to study and analyze the process of collection and deduction, to find out how much and how to report the deduction of income tax at the Yunior Hight School institution in Tangerang for the year of 2017 and 2018. The results of this study can be concluded that the process of withholding and collecting tax income on the procurement of goods at a rate of 1.5% in accordance with tax regulations and the treasurer does not report the periodic report on the purchase of goods in 2017 to the local Tax Service Office (KPP). The institution withholding and collecting PPh Article 22 is appropriate based on Law Number 36 of 2008.
Hijrah tidak selalu membawa dampak positif, tetapi terkadang memberikan dampak negatif dalam pandangan orang lain. Hal ini terjadi karena pelaku hijrah tidak semuanya berubah atas dasar keinginannya dari dalam hati dan dengan tekun mempelajari agama Islam dengan baik. Pelbagai motif melatarbelakangi munculnya hijrah di Indonesia, seperti: ekonomi, sosial kultural, dan eksistensi. Dari tiga aspek ini, kebutuhan hijrah menjadi suatu bantuk yang diikuti, tetapi tidak diresapi sebagai suatu bentuk perubahan yang harus terimaji di dalam hati. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengkaji fenomena hijrah di kalangan selebritas dengan menggunakan teori Teun A. van Dijk: kognisi, konteks sosial, dan teks. Melalui teori ini, peneliti dapat menelaah pelbagai fenomenan di masyarakat terkait hijrah yang sedang ramai diperbincangkan generasi milenial. Metode dalam penelitian ini merupakan analisis isi. Sumber data didapatkan dari media sosial dan media lainnya yang memuat fenomena hijrah di kalangan selebritas. Hasilnya didapatkan bahwa hijrah tidak sekadar ingin berubah dari hati, tetapi ada motif ekonomi yang harus terpenuhi. Selain itu, hijrah juga diikuti berdasarkan sosial kultural masyarakat Indonesia yang mengikuti pergerakan yang besar. Tujuannya agar tetap eksis di dunia hiburan tanah air dengan segala macam polemiknya.
Abstrak: Kesadaran masyarakat akan bahaya wabah Covid-19 menjadi indikator penghambat penyebaran virus ini. Akan tetapi, tidak semua masyarakat mengetahui bahaya dari virus ini, sehingga mereka masih tidak mendengarkan imbauan dari pemerintah. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan hasil pelatihan peningkatan kesadaran masyarakat dan upaya awal mencegah wabah Covid-19 dengan menggunakan media poster dan studi kasus yang pernah terjadi. Selain itu, dalam pelatihan ini pembina berupaya menginformasikan pembuatan penyitasi tangan yang ekonomis, sehingga masyarakat dapat menggunakannya dalam kesehariannya. Pelatihan ini diadakan di Semanan Raya, Kalideres, Jakarta Barat. Wilayah ini dipilih dikarenakan pemukiman padat penduduk dan banyak perusahaan seperti: Rider, Orang Tua, Supreme Cable, Winner, Roti O, dll. Metode dalam pelatihan ini menggunakan tindakan langsung, sehingga mereka dapat menyimak dari gambar yang dipaparkan oleh pembina. Melalui pelatihan ini, mereka menyadari bahaya dari virus Covid-19 dan menyadari pentingnya budaya hidup sehat. Selain itu, peserta yang hadir sudah mampu membuat penyitasi tangan untuk meminimalisasi penyebaran virus.Abstract: Public awareness of the dangers of the Covid-19 outbreak became an indicator of inhibiting the spread of this virus. However, not all people know the dangers of this virus, so they still do not listen to the appeal from the government. This paper aims to explain the results of training to increase public awareness and initial efforts to prevent the Covid-19 outbreak by using poster media and case studies that have occurred. In addition, in this training the coach tried to inform the making of economical hand citation, so that the community could use it in their daily lives. This training was held in Semanan Raya, Kalideres, West Jakarta. This area was chosen because of its densely populated settlements and many companies such as: Rider, Parents, Supreme Cable, Winner, Roti O, etc. The method in this training uses direct action, so they can listen from the pictures presented by the coach. Through this training, they realized the dangers of the Covid-19 virus and realized the importance of a culture of healthy living. In addition, participants who were present were able to make hand sanitizer to minimize the spread of the virus.