PELESTARIAN KESENIAN TRADISIONAL: PEMBINAAN TARI BARIS GEDE DI PESRAMAN GURUKULA, KABUPATEN BANGLI
Ringkasan Eksekutif Tari Baris Gede adalah salah satu bentuk kesenian tradisional yang dipentaskan saat upacara ritual keagamaan Hindu di hampir semua desa-desa di Kabupaten Bangli. Tari Baris Gede perlu dilestarikan karena tari tradisional ini hanya dipentaskan saat ada ritual keagamaan, kebanyakan ditarikan oleh para lelaki sepuh sehingga tidak banyak ada regenerasi penari, dan jarang ada pembinaan tari ini untuk anak-anak. Disamping perlunya anak-anak muda yang berkompetensi menari dan melatihkan tari ini ke generasi selanjutnya, buku panduan pelatihan Tari Baris Gede merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk menjamin pelaksanaan pelestarian seni tari ini berlangsung dengan baik. Kegiatan pembinaan Tari Baris Gede di Pesraman Gurukula telah berhasil melatihkan sekelompok remaja pria yang mampu menarikan Tari Baris Gede dengan sangat baik dan sebuah buku pedoman pelatihan Tari Baris Gede yang sangat sederhana yang dapat dipergunakan oleh para penari atau pelatih tari generasi selanjutnya. Keberhasilan kegiatan ini adalah awal bagi pelestarian seni tari tradisional Bali. Pembinaan yang lebih intensif dan sistematis perlu dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah, instansi non pemerintah maupun oleh masyarakat secara mandiri. Kata-kata kunci: Tari Baris Gede, pembinaan, tradisional, pelestarian Executive Summary Baris Gede Dance is one form of traditional arts which is performanced in religious Hinduisms events at almost all villages in the Bangli Regency. The Baris Gede Dance is needed to be conserved because the traditional dance is only performed in religious events; it is mostly danced by oldmen without regenaratng the dancers; and the dance coaching for the youths was rarely conducted. Instead of the need on young generation having the dance competence as well as having the dance's training skills for the next generation, a guide book for training the dance is n important thing for granting that the concerving on the traditional dance can be properly conducted. The coaching activities on the Baris Gede Dance in the Pesraman Gurukula were successfully trained a group of young men having very good competences in dancing the Baris Gede and a very simple guide book for training the dancing that can be used by the dancers as well as the next generation dance trainers. The success story of the activity is a part of beginning the concerving the Balinese traditional dances. The more intensive and systemic coaching activities should be done by various parties including the government, non governments, and the society it self autonomiously. Keywords: Baris Gede Dance, coaching, traditional, concerving