Die folgenden Links führen aus den jeweiligen lokalen Bibliotheken zum Volltext:
Alternativ können Sie versuchen, selbst über Ihren lokalen Bibliothekskatalog auf das gewünschte Dokument zuzugreifen.
Bei Zugriffsproblemen kontaktieren Sie uns gern.
13049 Ergebnisse
Sortierung:
In: Nytt norsk tidsskrift, Band 21, Heft 1, S. 96-102
ISSN: 1504-3053
In: American anthropologist: AA, Band 102, Heft 4, S. 891-891
ISSN: 1548-1433
Working Sister. 1999. 27 minutes, color. film by Jennifer Steffans. For more information, contact University of California Extension Center for Media and Independent Learning, 2000 Center Street, Fourth Floor, Berkeley, CA 94704.
Cover -- Dedication -- Chapter 1: Sister -- Chapter 2: Missing -- Chapter 3: The Wait -- Chapter 4: An Old Connection -- Chapter 5: The Money -- Chapter 6: The Meeting Place -- Chapter 7: The Arrival -- Chapter 8: The Last Chance -- Chapter 9: A New Deal -- Chapter 10: Revelations -- Chapter 11: The Boy -- Chapter 12: The Trail -- Chapter 13: Musical Direction -- Chapter 14: The Hut -- Chapter 15: Help -- Chapter 16: The Exchange -- Chapter 17: The Choice -- Chapter 18: The Edge -- Chapter 19: No Way Out -- Chapter 20: A Bigger Fish -- Chapter 21: A New Plan -- Chapter 22: Simeon Duchnovy -- Chapter 23: The Ransom -- Chapter 24: Trapped -- Chapter 25: Rising Tide -- Chapter 26: Through and Out -- Chapter 27: Carter's of Norbourne -- Chapter 28: The Accident -- Chapter 29: In Chains -- Chapter 30: The Burning -- Chapter 31: Saving Shelby -- Chapter 32: Eyes Tight Shut -- Copyright.
Dalam kajian ini penulis mencoba mengangkat isu-isu mengenai prinsip-prinsip berfikir system dalam kerangka tujuan system, batasan system dan struktur system guna berfikir kesisteman dalam pendidikan Islam. Ketertarikan penulis untuk mengkaji tema ini adalah ingin melihat lebih dalam tentang bagaimana prinsif berpikir system dalam kerang tujuan system dan bagaimana batasan dan struktur system guna berfikir kesisteman dalam pendidikan Islam Selanjutnya, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan atau library research. Dan hasil dari kajian ini menunjukan bahwa secara prinsip setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen: Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, maupun variabel, Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya, Hubungan Internal, di antara objek-objek di dalamnya dan lingkungan, tempat di mana sistem berada. Kemudian batasan system dapat berupa fisik atau konseptual. Batasan struktur kesisteman pendidikan islam di indonesia sangat dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya: Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan masyarakat, perkembangan ekonomi, perkembangan politik Islam, perkembangan agama dan budaya masyarakat yang berkembang. Kesisteman ini harus saling berkaitan antara satu komponen dengan komponen lainya. Tujuanya ialah untuk menemukan suatu model pendidikan atau pembelajaran yang baik, dan efektif, yaitu yang saling berhubungan antara apa yang di pelajari dan di praktikan dalam kehidupan peserta didik. Sehingga dapat membantu para peserta didik untuk mencapai pribadi yang baik dan berakhlak muliya.
BASE
Information systems are expected to help securing assets and minimizing theft, destruction, and data loss. However, actions such as hacking and data theft are still rife because of the weak management of the organization's internal control system. Village Information System is a means to collect, process and communicate various information related to the state of the village so that the need for monitoring, identifying and analyzing periodically about how the function of the internal control system runs to minimize fraud and misuse of information in order to achieve organizational goals. This community service is a form of active participation of academics to help villages identify and evaluate internal controls that have been applied in developing village information systems effectively. With descriptive qualitative research methods using data triangulation analysis techniques with interviews to village officials, it is able to give the result that increasing village government knowledge about the importance of implementing internal control systems related to the efficient and effective use of village information systems to avoid and minimize risks that allow to occur. ; Sistem Informasi diharapkan dapat berfungsi untuk mengamankan asset serta meminimalisir tindakan pencurian, perusakan, dan kehilangan data. Namun, tindakan seperti peretasan dan pencurian data masih marak terjadi karena masih lemahnya pengelolaan sistem pengendalian internal organisasi. Sistem Informasi desa adalah sarana untuk mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan berbagai informasi yang berhubungan dengan keadaan desa sehingga perlunya pemantauan, identifikasi dan analisis berkala mengenai bagaimana fungsi sistem pengendalian internal berjalan untuk meminimalisir adanya kecurangan dan penyalahgunaan informasi demi mencapai tujuan organisasi. Pengabdian masyarakat ini sebagai bentuk partisipasi aktif akademisi untuk membantu desa mengidentifikasi dan mengevaluasi pengendalian internal yang telah diterapkan dalam mengembangkan sistem informasi desa secara efektif. Dengan metode penelitian kualitatif deskriptif menggunakan teknik analisis triangulasi data dengan wawancara kepada aparat desa mampu memberi hasil bahwa meningkatnya pengetahuan pemerintah desa mengenai pentingnya penerapan sistem pengendalan internal terkait penggunaan sistem informasi desa dengan efisien dan efektif guna menghindari serta meminimalisir risiko yang memungkinkan untuk terjadi.
BASE
Setiap negara memili sistem politik yang sama namun dalam pelaksanaan berbeda. Hal ini berdasarkan sistem politik yang di anut oleh masing-masing negara dunia, seperti halnya di Negara Swedia dan Negara Finlandia. Kedua negara tersebut memili kesamaan yaitu parlementer. Permaslaahan dalam penelitian ini adalah bagaiamna perbandingan sistem kengaraan Swedia dan Finlandia berdasarkan sistem politiknya. Metode yang di gunkaan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu berdasarkan ketentuan dokumen, undang-undang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Sistem politik yang berjalan di Swedia dan juga di Finandia, sebenarnya yang menjadi perbedaan hanya terletak di siapa yang menduduki badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Mengenai yang menjadi input, antara kedua negara juga sama-sama memiliki kelompok kepentingan. Bisa dari kelompok anomi, kelompok nonasosiasional, kelompok institusional, maupun kelompok asosiasional.
BASE