Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Bandung Melalui Collaborative Governance (Studi Pada Taman Ganesha)
Pemanasan global erat kaitannya dengan kualitas lingkungan. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalamperbaikan kualitas lingkungan adalah penataan ruang. Menurut Dirjen Cipta Karya dan Pekerjaan Umumpenyediaan ruang terbuka hijau diperkotaan dapat berbentuk taman kota yang dibuat menggunakan konsepgreen city. Taman Ganesha adalah taman yang ada di Kota Bandung dimana dalam pembangunannya terdapatkolaborasi antar institusi, baik itu dari pemerintah, masyarakat serta pihak ketiga. Jenis penelitian yangdigunakan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data sekunder. Fokus penelitian yangdigunakan adalah model collaborative governance menurut Ansell dan Gash (2007:550). Teknik pengumpulandata yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan merupakan teknikanalisis data menurut Krippendorf. Pada Kondisi awal terdapat tiga indikator yaitu sumberdaya, keuntungandan hambatan serta riwayat kerjasama. Bentuk kepemimpinan fasilitatif ditunjukan oleh Kepala Dinas DPKP3,Rektor ITB beserta jajaran staff di bidang sarana dan prasarana selaku penguasa dan pengelola taman. Bentukkelembagaan tertuang dalam aturan yang berlaku. Pada proses kolaborasi yang dilakukan terdapat empattahapan diantaranya a) face to face dialogue; b) trust building; c) commitmen to process; d) sharedunderstanding. Pada tahap pertama proses kolaborasi terdapat dialog tatap muka diprakarsai Pemerintah KotaBandung melalui DPKP3. Tahap Membangun kepercayaan tercermin dari Pemerintah Kota Bandung melaluiDPKP3 selaku fasilitator. Selanjutnya para pihak saling berkomitmen dalam mengelol Taman Ganesha sesuaidengan aturan dan kesepakatan yang berlaku. Hasil yang didapat dari terciptnya kolaborasi ini adalah TamanGanesha berperan dalam peningkatan fungsi ekologis dan fungsi rekreasi bagi sebuah taman kota.Kata Kunci: Collaborative Governance, Penyediaan Ruang Terbuka Hijau AbstractGlobal warming is closely related to environmental quality. One aspect that must be considered in improvingenvironmental quality is spatial planning. According to the Director General of Human Settlements and PublicWorks the provision of green open spaces in cities can be in the form of urban parks that are made using the conceptof green city. Taman Ganesha is a park in the city of Bandung where in its development there is collaborationbetween institutions, both from the government, the community and third parties. This type of research is aqualitative descriptive study with secondary data sources. The focus of research used is a collaborative governancemodel according to Ansell and Gash (2007: 550). The data collection technique used is the documentationtechnique. The data analysis technique used is the data analysis technique according to Krippendorf. In the initialconditions there are three indicators namely resources, benefits and constraints as well as a history of cooperation.The facilitative form of leadership was shown by the Head of the DPKP3 Office, the Rector of ITB along with thestaff in the field of facilities and infrastructure as the authorities and park managers. The institutional form iscontained in the applicable rules. In the collaboration process, there are four stages including a) face to facedialogue; b) trust building; c) commitment to process; d) shared understanding. In the first stage of the collaborationprocess there was a face-to-face dialogue initiated by the Bandung City Government through the DPKP3. The phaseof building trust is reflected in the Bandung City Government through DPKP3 as the facilitator. Furthermore, theparties are committed to managing each other in the Ganesha Park in accordance with applicable rules andagreements. The results obtained from the creation of this collaboration is that Ganesha Park plays a role inenhancing the ecological and recreational functions of a city park.Keywords: Collaborative Governance, Provision of Green Open Space